PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN

KONSEP DASAR KURIKULUM DAN KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM (DEDE NOVA)

          Kurikulum David Pratt (Allan dan Francis) mengemukakan Kurikulum adalah seperangkat tujuan pendidikan formal dan / atau pelatihan yang terorganisir.  Elliot Eisner menggambarkan kurikulum sebagai "program" yang ditawarkan sekolah kepada siswanya,yaitu "Serangkaian rintangan pendidikan yang direncanakan sebelumnya dan serangkaian pengalaman yang dimiliki anak-anak sekolah”.  Dengan begitu kurikulum  dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan, kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Ronald Doll mengemukakan Kurikulum formal yang direncanakan berfokus pada tujuan, sasaran, pokok bahasan, dan pengorganisasian instruksi; Kurikulum informal yang tidak direncanakan berhubungan dengan sosiopsikologis interaksi antara siswa dan guru, terutama perasaan, sikap, dan perilaku mereka. Jadi kurikulum dapat diartikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara penyampaian dan penilaiannya. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen.   Adapun komponen kurikulum yaitu : tujuan;  materi; strategi, pembelajaran; organisasi kurikulum dan evaluasi.

Konsep dasar dan pengembangan kurikulum

                Sebelum mempelajari tentang konsep dasar dan pengembangan kurikulum,terlebih dahulu harus memahami definisi dari kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan semua yang di ajarkan di institusi pendidikan. Baik itu di sekolah, tempat les, maupun privat dan lain sebagainya. Definisi juga dapat dikatakan sekumpulan mata pelajaran atau mata kuliah yang diajarkan baik disekolah maupun di luar sekolah (yang di arahkan oleh sekolah). Kurikulum juga dpat diartikan sebagai sekumpulan mata kuliah yang disusun secara resmi dan sistematis yang merupakan prasyarat untuk sertifikasi.
                Selanjutnya tentu saja muncul pertanyaan mengenai bagaimana hubungan kurikulum dan pembelajaran. Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa kurikulum adalah segala sesuatu yang di ajarkan baik itu program,rencana,dan isi pelajaran. Sedangkan pembelajaran (instruction) adalah bagaimana menyampaikan apa yang diajarkn itu,seperti bagaimana metodenya, tidakan belajar mengajarnya dan bagaimana presentasinya.
                Ada 3 konsep kurikulum yaitu kurikulum sebagai suatu substansi, kurikulum sebagai suatu sistem, dan kurikulum sebagai suatu bidang studi. Untuk kurikulum sebagai substandi disini maksudnya adalah rencana belajar siswa si sekolah atau dapat di sebut ssebagai suatu hal/perangkat tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum sebagai sistem maksudnya adalah sistem kurikulum bagian dari sistem persekolahan, pendidikan maupun masyarakat yang mencakup struktur personal dari prosedur kerja bagaimana caranya menyusun kurikulum, bagaimana melaksanakan dan mengevaluasinya bahkan bagaimana cara menyempurnakannya. Sedangkan kurikulum sebagai bidang studi kurikulum merupakan bahan kajian untuk para ahli kurikulum atau bisa juga ahli pendidikan. Kurikulum sebagai bidang studi ini memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kurikulum dan bagaimana sistemnya.
                Ada 6 prinsip dasar pengembangan kurikulum, yaitu prinsip relevansi, prinsip efektifitas, prinsip efiensi, prinsip kontinousnitas, prinsip fleksibilitas, dan prinsip integritas. Prinsip relevansi disini maksudnya adalah dalam pengembangan kurikulum harus di sesuaikan dengan kebutuhan serta bagaimana kehidupan dari peserta didik. Untuk prinsip efektivitas adalah melihat bagaimana pencapaian hasil dari kulrikulum yang sudah ada tersebut. Prinsip efiensi membandingkan waktu,dana serta sarana yang ada dengan hasil dari kurikulum itu nantinya. Prinsip kontinousnitas maksudnya adalah kurikulum disusun secara berkesinambungan dari berbaai kelas serta jenjang pendidikan yang ada. Prinsip fleksibilitas maksudnya selain dari apa-apa yang pasti dan berlaku untuk semua anak, anak-anak juga di berikan beberapa program-program pilihan yang sesuai dengan minatnya. Serta yang terakhir adalah prinsip integritas kurikulum harus melihat hubungan antara berbagai program pendidikan untuk membentu kepribaidian yang terpadu.
                Ada beberapa masalah dalam pengembangan kurikulum yaitu cara memilih materi yang akan diajarkan, perbedaan pandangan para pengembang, penerapan kurikulum pada setiap tingkat peningkatan pendidikan, perumusan kurikulum yang fleksibel, pengaruh pergantian pimpinan,intensif untuk penerpan kurikulum , cara memperoleh informasi yang tepat untuk perumusan kurikulum, dan pemanfaatan sumber daya untuk perbaikan kurikulum.

               
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen pembentuk yang satu sama lainnya saling berkaitan. Komponen-komponen pembentuk kurikulum tersebut diantaranya adalah :
a.               Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan komponen pembentuk kurikulum yang berkaitan dengan hal-hal yang ingin dicapai atau hasil yang diharapkan dari kurikulum yang akan dijalankan. Dengan membuat tujuan yang pasti, itu akan membantu dalam proses pembuatan kurikulum yang sesuai dan juga membantu dalam pelaksanaan kurikulumnya  agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
b.              Komponen Isi atau Materi dalam Kurikulum
Komponen isi atau materi dalam kurikulum merupakan apa-apa yang akan diberikan atau diajarkan kepada peserta didik agar peserta didik dapat memiliki keterampilan atau bahkan dapat membuat prestasi yang merupakan tujuan dari dijalankannya kurikulum tersebut. Materi yang ada dalam kuirkulum haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan dan materi yang ada juga haruslah menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
c.               Komponen Metode atau Strategi
Komponen metode atau strategi merupakan komponen yang cukup penting karena metode dan strategi yang digunakan dalam kurikulum tersebut menentukan apakah materi yang diberikan atau tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau tidak. Sebagus apapun tujuan atau materi yang dibuat dalam kurikulum, tapi apabila metode atau strategi yang digunakan tidak tepat, maka tujuan dari kurikulum tersebut tidak akan mudah dicapai atau bahkan tidak tercapai sama sekali. Untuk itu pemilihan atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang tela dibuat haruslah sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
d.              Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembetuk kurikulum yang berperan sebagai cara untuk mengukur atau melihat apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak, selain itu dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada kesalahan pada materi yang diberikan atau metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat dengan melihat hasil dari evaluasi tersebut. Dengan begitu, kita juga dapat segera memperbaiki kesalahan yang ada atau mempertahankan bahkan meningkatkan hal-hal yang sudah baik atauberhasil.
             Proses pengembangan kurikulum merupakan sesuatu yang kompleks, karena tidak hanya menuntut penguasaan kemampuan secara teknis pengembangan berbagai komponen kurikulum dari para pengembang kurikulum’ akan tetapi lebih dari itu para pengembang kurikulum harus mampu mengantisipasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum baik yang bersifat internal maupun eksternal. Kebanyakan buku teks kurikulum menawarkan beberapa model pengembangan, garis besar, atau rencana. Dimulai dengan sebuah filosofi atau seperangkat tujuan, model ini mencakup penilaian siswa, seleksi konten dan organisasi, implementasi, dan evaluasi. Proses pengembangan kurikulum adalah kegiatan mengahasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan, pelaksanaan dan penyempurnaan kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum, dan hal tersebut bisa dikatakan bahwa terjadinya perubahan-perubahan kurikulum mempunyai tujuan untuk perbaikan. Keberhasilan kegiatan pengembangan kurikulum dalam proses pengajaran dan pendidikan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain, yaitu; falsafah hidup bangsa, kesesuaian kurikulum dengan peserta didik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan harapan masyarakat.

   Permasalahan :
Dari penjelasan artikel diatas kita ketahui bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan 
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara penyampaian dan penilaiannya. Dalam 
pengembangan kurikulum, keberhasilan kegiatan pengembangan kurikulum
dapat dilihat dari kesesuaian kurikulum dengan peserta didik, yang jadi permasalahan
Bagaimana dengan kurikulum yang berlaku sekarang yaitu K13, menurut anda apakah sudah sesuai 
diterapkannya Penguatan Pendidikan Karakter dengan 
kondisi peserta didik saat ini, berikan penjelasan anda. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisis Siswa dan Konteks Pembelajaran

Mengidentifikasi Subordinat dan Keterampilan Masuk